Jika Mandela Orang Palestina

Oleh: Faisal Assegaf

Dunia seolah terguncang dengan wafatnya pemimpin perjuangan anti-apartheid sekaligus mantan Presiden Afrika Selatan Jumat pekan lalu. Kesohoran namanya lintas ras dan benua. Sampai-sampai semua media, termasuk media sosial, seharian mengupas sosok dan jasanya dalam memberangus politik rasis semasa rezim kulit putih berkuasa di negaranya.

Begitu banyak orang mengagumi Mandela. Stadion Soccer City di Kota Johannesburg berkapasitas hampir 85 ribu tempat duduk penuh saat acara mengenang kematian lelaki berdarah Suku Thembu itu dilangsungkan di sana Selasa lalu. Seratusan kepala negara hadir buat memberikan penghormatan terakhir terhadap jasad berusia 95 tahun itu. Continue reading

Lunasi Utang Darah di Shuafat

“Tidak ada perbedaan antara darah Arab dan darah Yahudi. Pembunuhan adalah pembunuhan apapun bangsa dan usia korban.”

Sang ibu tengah memegang telepon seluler  berisi gambar putranya, Muhammad Abu Khudair, tewas dibunuh pemukim Yahudi, Rabu, 2 Juli 2014.

Jarum jam belum genap pukul empat, Rabu dini hari lalu. Sehabis makan sahur, Muhammad Abu Khudair, 16 tahun, bergegas keluar rumahnya di kawasan Shuafat, Yerusalem Timur. Dia kemudian berjalan menuju masjid untuk melaksanakan salat subuh berjamaah.

Tiba-tiba melintas sebuah Honda Civic hitam dan langsung memutar arah. Dua pemukim Yahudi turun dan memanggil Muhammad. Seorang lagi menunggu di belakang kemudi. Pemuda ini menghampiri kedua lelaki itu tanpa curiga. Continue reading

David Abraham: Yahudi dan Islam Bersaudara

Orang Yahudi juga disunat dan diharamkan makan babi atau menenggak minuman keras.

David Abraham

Barangkali sebagian besar kaum muslim di Indonesia salah kaprah soal Yahudi. Mereka menganggap yahudi itu sama dengan Israel.

Padahal, Yahudi menunjukkan etnis dan agama. Sedangkan Israel adalah sebuah negara dibentuk oleh orang-orang Yahudi dengan mengeksploitasi ajaran Yudaisme. Torah mengajarkan kaum Yahudi baru bisa mendirikan negara jika Juru Selamat telah turun ke dunia. Continue reading

Dunia Tanpa Palestina

Oleh Faisal Assegaf

Saban 14 Mei rakyat Israel dan para penyokong gerakan Zionis di seluruh dunia memperingati berdirinya negara Israel. Tahun ini, peringatan itu berlangsung buat ke-65 kali.

Mereka memang pantas merayakan keberhasilan Israel terus bertahan. Sebuah negara kecil namun bertaji di tengah kepungan dunia Arab dan Islam yang terang-terangan memusuhi dan dendam terhadap Israel. Meski tetap berlaku rasis, diskriminatif, dan ekpansionis terhadap bangsa Palestina, rezim Zionis mampu menghadapi tekanan internasional. Continue reading

Berbagi Rumah dengan Pemukim Yahudi

Keluarga Hamdallah sebelumnya telah mengosongkan sebuah kandang ayam dan gudang.

Sulit dibayangkan betapa perihnya perasaan keluarga Hamdallah yang menetap di kawasan Ras al-Amud, bersebelahan dengan blok permukiman Yahudi Ma’alih Zaitim, Yerusalem Timur. Sebuah ruangan dalam rumah mereka yang selama ini ditempati anak, menantu, dan satu cucu, harus diserahkan kepada sebuah keluarga Yahudi.

Terdapat 100 keluarga Yahudi yang tinggal di Ma’alih Zaitim. Permukiman ini dikelilingi tembok yang menjorok ke dalam wilayah Ras al-Amud. Di sini bakal dibangun 14 rumah baru bagi pemukim Yahudi dan nantinya akan berdiri pula markas kepolisian Israel untuk Tepi Barat. Continue reading