Abdul Aziz Dweik: “Saya Tidak Akan Menciptakan Perpecahan Baru”

Abdul Aziz Dweik

Tiga tahun belakangan, Ketua Parlemen Palestina Abdul Aziz Dweik hanya dapat mengikuti keruntuhan demokrasi Palestina dari balik terali besi penjara Israel. Negara Zionis itu menahan ia bersama 40 anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC) dari kelompok Hamas sebagai balasan atas penculikan Kopral Gilad Shalit pada 25 Juni 2006.

Israel berupaya melumpuhkan kekuasaan Hamas yang memenangkan pemilihan parlemen Januari 2006. Bersama Amerika Serikat yang merupakan sekutu karibnya, Israel sibuk berkampanye agar masyarakat internasional menolak kemenangan Hamas, organisasi yang mereka cap teroris.

Hasutan mereka terhadap Fatah berhasil. Kedua faksi terbesar di Palestina itu saling bertempur tanpa sadar telah diadu domba. Puncaknya, pemerintahan Hamas yang dipimpin Perdana Menteri Ismail Haniyah bubar pertengahan Juni 2007. Palestina pun pecah. Tepi Barat dan Jalur Gaza terpisah dan diisolasi Israel hingga kini

Selama tiga tahun pula, lelaki 61 tahun ini tiga kali berpindah sel. Dari Penjara Ushmorat terus ke Magedon, dan terakhir mendekam di Hadarim. Di sana pula, Israel menyekap pemimpin dua intifadah Marwan Barghuti.

Kamis pekan lalu, kakek 15 cucu ini bebas, lebih cepat dua bulan dari masa tiga tahun penjara yang harus ia jalani. Kepada Faisal Assegaf dari Tempo, ia bercerita soal rencananya menghidupkan kembali PLC dan kisahnya di tahanan. Berikut penuturan tokoh senior Hamas ini saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa lalu:

Kenapa Israel membebaskan Anda lebih cepat?
Karena penahanan terhadap saya tidak adil. Tindakan ini melawan seluruh rakyat Palestina dan kehidupan demokrasi di Palestina. Sebenarnya mereka ingin memperpanjang masa tahanan saya yang akan habis Agustus mendatang. Namun pengacara saya berhasil meyakinkan pengadilan bahwa ini tidak bisa dilanjutkan.

Apa komentar Anda soal perpecahan Hamas dan Fatah?
Demi Allah, kami tidak mau ini terjadi. Kami ingin pemerintahan persatuan dapat terbentuk kembali. Kami ingin Jalur Gaza dan Tepi Barat bersatu lagi. Saya sendiri berkomitmen untuk bekerja keras mewujudkan semua itu. Ini juga menjadi harapan 11 ribu rakyat Palestina yang masih mendekam di penjara-penjara Israel. Mereka mendambakan bebas dari penjajahan Israel. Kami telah hidup hidup dalam ketidakadilan.

Bagaimana mungkin PLC bisa bekerja lagi?

Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengaktifkan kembali parlemen. Saya ingin menyatukan lagi rakyat Palestina.

Artinya, Anda akan membubarkan pemerintahan Perdana Menteri salam Fayyad?
Itu bukan tujuan saya. Saya tidak akan menciptakan perpecahan baru.

Jadi Anda akan menyokong Fayyad?

Saya akan mendukung kepentingan rakyat Palestina

Anda yakin Obama bisa menciptakan negara Palestina merdeka?
KIta lihat saja nanti. Saya berharap ucapannya sejalan dengan kebijakannya.

Apakah Gilad Shalit masih hidup?
Jujur saja, saya tidak tahu soal Gilad Shalit. Tapi jika melihat indikasi-indikasi yang ada, saya katakan kondisinya sehat dan selamat.

Bisa Anda gambarkan kondisi sel di Hadarim?
Saya menempati sel berukuran lima meter persegi bersama Taufiq Abu Naim yang sudah mendekam 22 tahun. Hanya ada tiga kasur tipis, televisi yang didominasi saluran Israel, kipas angin, dan toilet. Kamar mandi ada di luar sel. Yangf menyiksa kondisi ruang tahanan sangat lembab. Kalau musim panas saban Juli, saya biasa mandi 3-4 kali sehari.

Bagaimana perlakuan yang Anda terima?
Sangat buruk, selama 24 jam seluruh kegiatan kami diawasi. Kami juga cuma dapat jatah makan sehari sekali. Tapi kami boleh membeli makanan di kantin atau  dibawa oleh keluarga. Kami dibolehkan keluar dua kali sehari, pagi dan sore.

Apa saja kegiatan Anda di penjara?
Membaca Al-Quran dan menulis buku. Sayangnya Israel merampas rancangan buku saya yang sudah jadi. Catatan-catatan saya soal berbagai hal juga mereka ambil. Kalau pagi saya berolah raga. Sorenya, saya mengajar tahanan lain soal manajemen lingkungan. Kami juga boleh membaca surat kabar yang disediakan dalam bahasa Inggris dan Arab.

Apakah keluarga boleh menjenguk?
Setahun pertama, keluarga saya tidak diizinkan membesuk. Setelah itu mereka boleh datang tiap dua bulan. Menjelang bebas, mereka berkunjung dua pekan sekali.

1 thought on “Abdul Aziz Dweik: “Saya Tidak Akan Menciptakan Perpecahan Baru”

Leave a comment