Beda Sembahan Sependeritaan

Peluru kendali Israel tidak membedakan antara muslim dan orang Kristen.

Warga muslim dan Kristen di Kota Gaza sama-sama mengangkat peti jenazah Jalila Ayyad saat mau dikuburkan akhir Juli 2014.

Tanpa peringatan, Sabtu di akhir Juli lalu, sebuah peluru kendali Israel menghantam rumah keluarga Ayyad. Mereka menjadi keluarga minoritas Kristen pertama menjadi sasaran gempuran Israel di Jalur Gaza.

Kediaman Ayyad rusak berat. Perlengkapan rumah berantakan dan barang-barang lainnya, termasuk mainan anak, berserakan. Serangan itu menewaskan Jalila Ayyad. “Kami minoritas Nasrani tidak berkaitan dengan Hamas atau Fatah. Kami menjaga diri dan menjauhi masalah,” kata Fuad Ayyad, keponakan Jalila.

Suami dari Jalila juga bernama Fuad. Dengan kaus oblong putih bernoda darah istri dan putranya, terluka parah, dia menyaksikan keponakannya itu tengah diwawancara.

Upacara pemakaman digelar besoknya di Gereja Yunani Kuno Porphyrus di Kota Gaza. Bukan hanya bagi umat Nasrani, gereja ini juga menjadi tempat berlindung ratusan keluarga muslim dari amukan Israel.

“Gereja ini telah menjadi tuan rumah kami selama dua pekan. Mereka memberikan makanan, pakaian, dan apapun kami perlukan,” kata pengungsi bernama Abu Khalid, 45 tahun. “Kesedihan mereka adalah kesedihan kami, kepedihan mereka juga kepedihan kami.”

Kerumunan pelayat sesenggukan saat menghadiri pemakaman korban tewas pertama dari kelompok Kristen. “Satu lagi manusia, orang tidak bersalah, terbunuh,” ujar Uskup Agung Alexios.

Sepekan sebelumnya kompleks gereja ini juga diserang. Sebanyak 15 makam hancur dan merusak mobil jenazah milik gereja. “Dunia mesti sadar peluru kendali Israel tidak membedakan Kristen dan muslim,” tutur Abu Khalid.

Ada sekitar 1.500 penganut Nasrani di Gaza. masjid dan gereja letaknya berdekatan. george Ayyad, kerabat Jalila, menolak pendapat warga Kristen akan meninggalkan Gaza setelah kematian Jalila. “Ini adalah tanah air saya. Kami orang Kristen sudah ada di sini lebih dari seribu tahun dan akan tetap tinggal di sini,” katanya.

Abu Khalid benar. Israel tidak membeda-bedakan sasaran mereka. Muslim atau Kristen sama saja. Mereka memang berbeda sembahan tapi satu penderitaan.

Middle East Eye/Faisal Assegaf

2 thoughts on “Beda Sembahan Sependeritaan

  1. Israel memang licik munafik tidak usah ada negoisasi dgn mahluk laknat itu sudah jelas2 dia munafik memutarkan fakta yg sesungguhx ,seharusx tindakan yang benar adalah memeranginya ,mengepungx mari umat muslim bersatu n hancurkan yahudi laknat

  2. Suatu sore seorang sahabat mendatangi Nabi Muhammad asws (alayhi as-shalatu wa as-salamu) hendak melaporkan akan dilakukannya pelontaran batu (roket zaman Nabi asws) ke satu desa yang dihuni oleh pasukan musuh. Si sahabat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak, perempuan, dan lansia di desa itu. Nabi asws menyatakan bahwa mereka itu (anak-anak, perempuan, dan lansia) adalah (termasuk) mereka (pasukan musuh). Jadi apa yang dilakukan IDF terhadap Gaza itu sudah sesuai dengan kaidah perang Islam.

    Dari sini terlihat bahwa dalam Islam perang kota itu terlarang karena akan mengorbankan mereka yang bukan anggota pasukan penempur.

Leave a comment