Bertamu ke Markas Hizbullah

Kawasan Harit Thariq terlarang bagi tentara pemerintah.

Kesempatan emas itu datang ketika saya meliput ke Libanon awal Februari lalu. Seorang anggota Hizbullah bernama Haji Abu Ali meminta saya menunggu di depan kantor Dewan Tertinggi Syiah, kawasan Harit Thariq, Beirut, pukul satu siang. Saya datang dengan menumpang mobil Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Setelah menunggu sepuluh menit, datang seorang pemuda berpakaian serba hitam dengan mengendarai motor. “Indonesia?” tanya dia. Saya mengangguk. Sekejap kemudian, ia berlalu dan saya mengikutinya dari belakang. Lima menit kemudian, kami berhenti di sebuah bangunan pemukiman. Continue reading